Jika sejumlah kecil sulfur terkandung dalam bahan bakar, sulfur dioksida (SO2) akan terbentuk selama pembakaran dan akan hadir dalam gas buang (flue gas). Sulfur trioksida (SO3) juga akan ada jika temperature pembakaran melebihi 800oC . Emisi SO2 harus dibatasi karena sebagai penyebab hujan asam yang mengakibatkan kerusakan ekosistem darat dan air dan korosi bahan bangunan. Di industri- industri dilakukan Flue Gas Desulfurizatin (FGD) sytems untuk mengurangi kadar SO2 sebelum di lepas udara. Metode yang paling umum untuk pengurangan SO2 adalah proses wet limestone di mana CaCO3 slurry disemprotkan ke dalam aliran countercurrent dari gas buang panas di sebuah menara absorber. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Absorption :
CaCO3(s) + SO2(g) + 1/2H2O –> CaSO3.1/2H2O(s) + CO2(g)
Oxidation :
2CaSO3.1/2H2O(s) + O2(g) + 3H2O –> CaSO4.2H2O(s)
Selain CaCO3, sorbent alkali lain yang biasa digunakan adalah Mg(OH)2.Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Absorption :
Mg(OH)2(aq) + SO2(g) –> MgSO3(aq) + H2O
Oxidation :
2MgSO3(aq) + O2(g) –> 2MgSO4(aq)
Precipitation :
MgSO4(aq) + 7H2O –> MgSO4.7H2O(s)
Regeneration :
MgSO4.7H2O(s)+ heat –> MgO(s) + SO3(g) + 7H2O
SO3(g) + H2O –> H2SO4(aq)
Slaking :
MgO(s) + H2O –> Mg(OH)2(aq)
Wet scrubbing FGD dapat menghilangkan SO2 hingga 99% dan menghasilkan produk akhir yang bisa dijual seperti gypsum untuk industry bangunan dan asam sulfat.
Daftar Pustaka
Stephen A. Rackley. Carbon Capture and Storage. 2010. Elsevier Inc.